Topik Terkini
Loading...
Kamis, 25 September 2014

Routing statik dengan 2 buah router

Ini merupakan topologi sederhana untuk menghubungkan 2 buah jaringan yang berbeda. Pada contoh ini akan diperlihatkan fungsi dasar router yakni sebagai penghubung jaringan yang berbeda.

Topologi Routing sederhana dengan 2 buah router mikrotik


Topologi diatas  dibuat didalam GNS3, untuk contoh kasus diatas, C1 hendak berkomunikasi dengan C2 yang berada pada jaringan yang berbeda. Penambahan cloud disini hanya untuk menghubungkan PC kita (melalui Microsoft Loopback Adapter) kedalam Router agar bisa diremote dengan Winbox.

Untuk host C1 dan C2, disini saya menggunakan VPCS. Berikan IP Address sesuai topologi diatas, yakni pada C1 192.168.10.2/24 (gateway 192.168.10.1). Sedangkan pada C2 berikan IP Address 192.168.20.2 (gateway 192.168.20.1). Untuk cara pemberian IP pada VPCS silahkan lihat disini.

  • Konfigurasi pada Router1
    Konfigurasi melalui Konsol:
    • Merubah nama router :
      [admin@Mikrotik] system identity set name=Router1
      
      

    • Menambahkan IP address pada ether1 ke arah Router2
      [admin@Router1] > ip address add address=100.45.32.1 netmask=255.255.255.252 interface=ether1
      
      

    • Menambahkan IP address pada ether2 ke arah LAN C1
      [admin@Router1] > ip address add address=192.168.10.1 netmask=255.255.255.0 interface=ether2
      
      

    • Tes Koneksi ke PC di LAN1, yakni host C1

      [admin@Router1] > ping 192.168.10.2                                             HOST                                     SIZE TTL TIME  STATUS
      192.168.10.2                               56  64 2ms
      192.168.10.2                               56  64 2ms
      192.168.10.2                               56  64 2ms
      192.168.10.2                               56  64 1ms
      192.168.10.2                               56  64 2ms
      
      
       
    • Konfigurasi Routing
      [admin@Router1] > ip route add dst-address=192.168.20.0/24 gateway=100.45.32.2
      
      

    Konfigurasi dengan Winbox:

    Setting IP Address melalui Winbox
     
Konfigurasi Routing statik Mikrotik
     
  • Konfigurasi pada Router2
    • Merubah nama router :
      [admin@Mikrotik] system identity set name=Router2
      
      

    • Menambahkan IP address pada ether1 ke arah Router1
      [admin@Router2] > ip address add address=100.45.32.2 netmask=255.255.255.252 interface=ether1
      
      

    • Menambahkan IP address pada ether2 ke arah LAN C2
      [admin@Router2] > ip address add address=192.168.20.1 netmask=255.255.255.0 interface=ether2
      
      
    • Tes Koneksi ke PC di LAN2, yakni host C2

      [admin@Router2] > ping 192.168.20.2                                             HOST                                     SIZE TTL TIME  STATUS
      192.168.20.2                               56  64 2ms
      192.168.20.2                               56  64 2ms
      192.168.20.2                               56  64 2ms
      192.168.20.2                               56  64 1ms
      192.168.20.2                               56  64 2ms
      
      
       
    • Konfigurasi Routing
      [admin@Router2] > ip route add dst-address=192.168.10.0/24 gateway=100.45.32.1
      
      

    Konfigurasi dengan Winbox:
    Setting IP Address pada Router2


    Konfigurasi Routing pada Router2
Dengan konfigurasi kedua Router diatas, sekarang Host C1 bisa berkomunikasi dengan Host C2 walaupun berbeda jaringan.

Hasil Trace dari Host C1 ke C2
VPCS[1]> ping 192.168.20.2
192.168.20.2 icmp_seq=1 ttl=62 time=5.000 ms
192.168.20.2 icmp_seq=2 ttl=62 time=5.000 ms
192.168.20.2 icmp_seq=3 ttl=62 time=4.001 ms
192.168.20.2 icmp_seq=4 ttl=62 time=4.000 ms
192.168.20.2 icmp_seq=5 ttl=62 time=4.001 ms

VPCS[1]> trace 192.168.20.2
trace to 192.168.20.2, 8 hops max, press Ctrl+C to stop
 1   192.168.10.1   2.001 ms  1.000 ms  4.000 ms
 2   100.45.32.2   4.000 ms  1.000 ms  2.001 ms
 3   *192.168.20.2   11.000 ms (ICMP type:3, code:3, Destination port unreachabl
e)


Hasil Trace dari Host C2 ke C1
VPCS[2]> ping 192.168.10.2
192.168.10.2 icmp_seq=1 ttl=62 time=3.000 ms
192.168.10.2 icmp_seq=2 ttl=62 time=3.000 ms
192.168.10.2 icmp_seq=3 ttl=62 time=2.000 ms
192.168.10.2 icmp_seq=4 ttl=62 time=6.001 ms
192.168.10.2 icmp_seq=5 ttl=62 time=4.000 ms

VPCS[2]> trace 192.168.10.2
trace to 192.168.10.2, 8 hops max, press Ctrl+C to stop
 1   192.168.20.1   2.000 ms  2.000 ms  1.000 ms
 2   100.45.32.1   3.001 ms  2.000 ms  2.000 ms
 3   *192.168.10.2   3.000 ms (ICMP type:3, code:3, Destination port unreachable
)


Terlihat bahwa ketika melakukan trace dari Host C1, akan melewati Router1 (192.168.10.1) dan Router2 (100.45.32.2) sebelum akhirnya menuju C2 (192.168.20.2). Begitupun sebaliknya, untuk hasil trace dari Host C2 akan melewati Router C2 (192.168.20.1) dan Router1 (100.45.32.1) lalu ke Host C1.

3 komentar:

  1. min kalo umpama saya pake 1 router lagi bisa kan ya?
    saya kasih ip routernya 192.168.30.1 terus sambungan ke router keuda 100.45.32.3 sama c3nya saya kasih 192.168.30.2
    kok yang dari router ke c3 gak bisa ya? hehehehe

    BalasHapus
  2. halo om ane dah coba cuma kok hanya di level router nya yang bisa ping ke client ya.... di client nya gak bisa saling ping paling cuma sampai 100.45.32.2 aja

    BalasHapus

 
Toggle Footer